An-Nazi'at : 1

وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ

Wan-nāzi‘āti garqā(n).

"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang kafir) dengan keras," (79:1)

An-Nazi'at : 2

وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ

Wan-nāsyiṭāti nasyṭā(n).

"demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang mukmin) dengan lemah lembut," (79:2)

An-Nazi'at : 3

وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ

Was-sābiḥāti sabḥā(n).

"demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah," (79:3)

An-Nazi'at : 4

فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ

Fas-sābiqāti sabqā(n).

"(malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat," (79:4)

An-Nazi'at : 5

فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ

Fal-mudabbirāti amrā(n).

"dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia),744" (79:5)

Catatan : 744 Dalam ayat 1‒5 Allah bersumpah dengan malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari Kiamat. Sebagian mufasir berpendapat bahwa dalam ayat-ayat ini, kecuali ayat 5, Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
An-Nazi'at : 6

يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ

Yauma tarjufur-rājifah(tu).

"(kamu benar-benar akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncang (alam semesta)." (79:6)

An-Nazi'at : 7

تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ

Tatba‘uhar-rādifah(tu).

"(Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua." (79:7)

An-Nazi'at : 8

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ

Qulūbuy yauma'iżiw wājifah(tun).

"Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut;" (79:8)

An-Nazi'at : 9

اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ

Abṣāruhā khāsyi‘ah(tun).

"pandangannya tertunduk." (79:9)

An-Nazi'at : 10

يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ

Yaqūlūna a'innā lamardūdūna fil-ḥāfirah(ti).

"Mereka (di dunia) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan pada kehidupan yang semula?745" (79:10)

Catatan : 745 Setelah orang-orang kafir mendengar berita tentang adanya hari Kebangkitan setelah mati, mereka merasa heran dan mengejek karena menurut keyakinan mereka, hari Kebangkitan itu tidak ada. Itulah sebabnya mereka berkata demikian.
An-Nazi'at : 11

ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ

A'iżā kunnā ‘iẓāman nakhirah(tan).

"Apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur, apakah kita (akan dibangkitkan juga)?”" (79:11)

An-Nazi'at : 12

قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ

Qālū tilka iżan karratun khāsirah(tun).

"Mereka berkata, “Kalau demikian, itu suatu pengembalian yang merugikan.”" (79:12)

An-Nazi'at : 13

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ

Fa innamā hiya zajratuw wāḥidah(tun).

"(Jangan dianggap sulit,) pengembalian itu (dilakukan) hanyalah dengan sekali tiupan." (79:13)

An-Nazi'at : 14

فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ

Fa iżā hum bis-sāhirah(ti).

"Seketika itu, mereka hidup kembali di bumi (yang baru)." (79:14)

An-Nazi'at : 15

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ

Hal atāka ḥadīṡu mūsā.

"Sudah sampaikah kepadamu (Nabi Muhammad) kisah Musa?" (79:15)

An-Nazi'at : 16

اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ

Iż nādāhu rabbuhū bil-wādil-muqaddasi ṭuwā(n).

"(Ingatlah) ketika Tuhannya menyeru dia (Musa) di lembah suci, yaitu Lembah Tuwa," (79:16)

An-Nazi'at : 17

اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ

Iżhab ilā fir‘auna innahū ṭagā.

"“Pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas." (79:17)

An-Nazi'at : 18

فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ

Fa qul hal laka ilā an tazakkā.

"Lalu, katakanlah (kepada Fir‘aun), ‘Adakah keinginanmu untuk menyucikan diri (dari kesesatan)" (79:18)

An-Nazi'at : 19

وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ

Wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā.

"dan aku akan menunjukimu ke (jalan) Tuhanmu agar engkau takut (kepada-Nya)?’”" (79:19)

An-Nazi'at : 20

فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ

Fa arāhul-āyatal-kubrā.

"Lalu, dia (Musa) memperlihatkan mukjizat yang besar kepadanya." (79:20)

An-Nazi'at : 21

فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ

Fa każżaba wa ‘aṣā.

"Akan tetapi, dia (Fir‘aun) mendustakan (kerasulan) dan mendurhakai (Allah)." (79:21)

An-Nazi'at : 22

ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ

Ṡumma adbara yas‘ā.

"Kemudian, dia berpaling seraya berusaha (menantang Musa)." (79:22)

An-Nazi'at : 23

فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ

Fa ḥasyara fanādā.

"Maka, dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru (memanggil kaumnya)." (79:23)

An-Nazi'at : 24

فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ

Fa qāla ana rabbukumul-a‘lā.

"Dia berkata, “Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.”" (79:24)

An-Nazi'at : 25

فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ

Fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ūlā.

"Maka, Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan (siksaan) di dunia." (79:25)

An-Nazi'at : 26

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ ࣖ

Inna fī żālika la‘ibratal limay yakhsyā.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)." (79:26)

An-Nazi'at : 27

ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ

A'antum asyaddu khalqan amis-samā'u banāhā.

"Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?" (79:27)

An-Nazi'at : 28

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ

Rafa‘a samkahā fa sawwāhā.

"Dia telah meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya." (79:28)

An-Nazi'at : 29

وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ

Wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā.

"Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)." (79:29)

An-Nazi'at : 30

وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ

Wal-arḍa ba‘da żālika daḥāhā.

"Setelah itu, bumi Dia hamparkan (untuk dihuni)." (79:30)

Bookmark
Lanjutkan Membaca

Anda Belum Membaca Apapun