قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ
Qad aflaḥal-mu'minūn(a).
"Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin." (23:1)
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
Allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi‘ūn(a).
"(Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya," (23:2)
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ
Wal-lażīna hum anil-lagwi muriḍūn(a).
"orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna," (23:3)
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ ۙ
Wal-lażīna hum liz-zakāti fā‘ilūn(a).
"orang-orang yang menunaikan zakat," (23:4)
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
Wal-lażīna hum lifurūjihim ḥāfiẓūn(a).
"dan orang-orang yang menjaga kemaluannya," (23:5)
اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚ
Illā ‘alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malūmīn(a).
"kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki.506 Sesungguhnya mereka tidak tercela (karena menggaulinya)." (23:6)
Catatan : 506 Hamba sahaya dalam ayat ini adalah hamba sahaya yang didapat dari peperangan agama atau yang lahir dari ibu yang berstatus hamba sahaya. Hal ini sesuai dengan kebiasaan yang berlaku pada masa itu.فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعَادُوْنَ ۚ
Famanibtagā warā'a żālika fa ulā'ika humul-‘ādūn(a).
"Maka, siapa yang mencari (pelampiasan syahwat) selain itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (23:7)
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ
Wal-lażīna hum li'amānātihim wa ‘ahdihim rā‘ūn(a).
"(Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka." (23:8)
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ ۘ
Wal-lażīna hum ‘alā ṣalawātihim yuḥāfiẓūn(a).
"Orang-orang yang memelihara salat mereka." (23:9)
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ ۙ
Ulā'ika humul-wāriṡūn(a).
"Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi." (23:10)
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Allażīna yariṡūnal-firdaus(a), hum fīhā khālidūn(a).
"(Yaitu) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (23:11)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ
Wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn(in).
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah." (23:12)
ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ
Ṡumma ja‘alnāhu nuṭfatan fī qarārim makīn(in).
"Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim)." (23:13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ
Ṡumma khalaqnan-nuṭfata ‘alaqatan fa khalaqnal-‘alaqata muḍgatan fa khalaqnal-muḍgata ‘iẓāman fa kasaunal-‘iẓāma laḥmā(n), ṡumma ansya'nāhu khalqan ākhar(a), fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn(a).
"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta." (23:14)
ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ ۗ
Ṡumma innakum ba‘da żālika lamayyitūn(a).
"Kemudian, sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati." (23:15)
ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ
Ṡumma innakum yaumal-qiyāmati tub‘aṡūn(a).
"Kemudian, sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan dibangkitkan." (23:16)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَاۤىِٕقَۖ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غٰفِلِيْنَ
Wa laqad khalaqnā fauqakum sab‘a ṭarā'iq(a), wa mā kunnā ‘anil-khalqi gāfilīn(a).
"Sungguh, Kami telah menciptakan tujuh langit di atas kamu dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)." (23:17)
وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَ ۚ
Wa anzalnā minas-samā'i mā'am biqadarin fa askannāhu fil-arḍ(i), wa innā ‘alā żahābim bihī laqādirūn(a).
"Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Mahakuasa melenyapkannya." (23:18)
فَاَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهٖ جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍۘ لَكُمْ فِيْهَا فَوَاكِهُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ۙ
Fa ansya'nā lakum bihī jannātim min nakhīliw wa a‘nāb(in), lakum fīhā fawākihu kaṡīratuw wa minhā ta'kulūn(a).
"Lalu, dengan (air) itu Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur. Di sana kamu mendapatkan buah-buahan yang banyak dan dari sebagiannya itu kamu makan." (23:19)
وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُوْرِ سَيْنَاۤءَ تَنْۢبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْاٰكِلِيْنَ
Wa syajaratan takhruju min ṭūri sainā'a tambutu bid-duhni wa ṣibgil lil-ākilīn(a).
"(Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh di Bukit Sinai, yang menghasilkan minyak dan lauk-pauk pembangkit selera bagi orang-orang yang makan." (23:20)
وَاِنَّ لَكُمْ فِى الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةًۗ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهَا وَلَكُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ۙ
Wa inna lakum fil-an‘āmi la‘ibrah(tan), nusqīkum mimmā fī buṭūnihā wa lakum fīhā manāfi‘u kaṡīratuw wa minhā ta'kulūn(a).
"Sesungguhnya pada hewan-hewan ternak benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari sebagian apa yang ada dalam perutnya (air susu), padanya terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan." (23:21)
وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُوْنَ ࣖ
Wa ‘alaihā wa ‘alal-fulki tuḥmalūn(a).
"Di atasnya (hewan-hewan ternak) dan di atas kapal-kapal kamu diangkut." (23:22)
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ
Wa laqad arsalnā nūḥan ilā qaumihī fa qāla yā qaumi‘budullāha mā lakum min ilāhin gairuh(ū), afalā tattaqūn(a).
"Sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu, dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Apakah kamu tidak bertakwa?”" (23:23)
فَقَالَ الْمَلَؤُا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يُرِيْدُ اَنْ يَّتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَنْزَلَ مَلٰۤىِٕكَةً ۖمَّا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِيْٓ اٰبَاۤىِٕنَا الْاَوَّلِيْنَ ۚ
Fa qālal-mala'ul-lażīna kafarū min qaumihī mā hāżā illā basyarum miṡlukum, yurīdu ay yatafaḍḍala ‘alaikum, wa lau syā'allāhu la'anzala malā'ikah(tan), mā sami‘nā bihāżā fī ābā'inal-awwalīn(a).
"Maka, para pemuka orang-orang yang kufur dari kaumnya berkata, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia ingin menjadi orang yang lebih mulia daripada kamu. Seandainya Allah berkehendak, tentu Dia akan mengutus malaikat. Belum pernah kami dengar (seruan seperti) ini pada (masa) nenek moyang kami dahulu." (23:24)
اِنْ هُوَ اِلَّا رَجُلٌۢ بِهٖ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوْا بِهٖ حَتّٰى حِيْنٍ
In huwa illā rajulum bihī jinnatun fa tarabbaṣū bihī ḥattā ḥīn(in).
"Dia hanyalah seorang laki-laki yang gila. Tunggulah dia sampai waktu yang ditentukan.”" (23:25)
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ
Qāla rabbinṣurnī bimā każżabūn(i).
"Dia (Nuh) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka telah mendustakanku.”" (23:26)
فَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْۚ وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
Fa auḥainā ilaihi aniṣna‘il-fulka bi'a‘yuninā wa waḥyinā fa iżā jā'a amrunā wafārat-tannūr(u), fasluk fīhā min kullin zaujainiṡnaini wa ahlaka illā man sabaqa ‘alaihil-qaulu minhum, wa lā tukhāṭibnī fil-lażīna ẓalamū, innahum mugraqūn(a).
"Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal dengan pengawasan dan petunjuk Kami. Apabila perintah Kami telah datang dan tungku (dapur) telah memancarkan air, masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis (binatang), juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." (23:27)
فَاِذَا اسْتَوَيْتَ اَنْتَ وَمَنْ مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَجّٰىنَا مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Fa iżastawaita anta wa mam ma‘aka ‘alal-fulki fa qulil-ḥamdu lillāhil-lażī najjānā minal-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
"Apabila engkau dan orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kaum yang zalim.’" (23:28)
وَقُلْ رَّبِّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلًا مُّبٰرَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ
Wa qur rabbi anzilnī munzalam mubārakaw wa anta khairul-munzilīn(a).
"Berdoalah, ‘Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.’”" (23:29)
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ وَّاِنْ كُنَّا لَمُبْتَلِيْنَ
Inna fī żālika la'āyātiw wa in kunnā lamubtalīn(a).
"Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah). Sesungguhnya Kami benar-benar menimpakan cobaan (kepada kaum Nuh itu)." (23:30)
Anda Belum Membaca Apapun